Jaringan Unix
Sistem operasi Unix tidak dapat dilepaskan dari teknologi Internet dan protokol
TCP/IP. Sejak awal perkembangannya, TCP/IP sudah berkaitan erat dengan sistem
operasi Unix, karena pada saat dikembangkan protokol TCP/IP, sebagian besar komputer
yang digunakan untuk riset pada saat itu adalah komputer berbasis platform Unix.
1. Protokol TCP/IP
Unix menggunakan protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet
Protocol) secara native untuk melakukan komunikasi antara komputer Unix dengan PC
Laptop/Desktop. Unix juga mendukung sangat banyak aplikasi yang berjalan di atas
protokol TCP/IP, yaitu aplikasi FTP untuk transfer file. Sedangkan Telnet untuk remote
login, SSH untuk remote login secara terenkripsi, SMTP untuk pengiriman email, HTTP
untuk web browsing. TCP mengacu ke referensi model DOD pada Lapisan Host-To-
Host, sedangkan IP mengacu ke referensi model DOD pada Lapisan Internet.
2. Nama Layanan (Name Service)
Konsep nama layanan memusatkan, menyediakan dan membagi informasi di dalam
jaringan.
dalam sistem jaringan pada Unix, yaitu: DNS (Domain Name System) dan
Information Service).
2.1.
kepada seluruh workstation/client yang ada di jaringan. Informasi yang umumnya
didistribusikan oleh
1. Informasi tentang nama-nama user, password dan home direktori.
2. Informasi group.
3. Informasi file-file konfigurasi lain yang dapat dipakai bersama, daftar layanan dan
sebagainya.
2.2. DNS (Domain Name System)
Untuk penamaan host pada sistem Unix menggunakan teknik tabel host, yaitu
menuliskan pasangan hostname dan IP Address ke dalam sebuah file hosts (/etc/hosts).
Jika ada komputer baru yang ditambahkan pada jaringan, administrator jaringan harus
menambahkan database hostname dan IP Address untuk komputer baru tersebut ke dalam
file hosts (/etc/hosts) pada server.
Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah hostname, penggunaan file tunggal ini
tidak memungkinkan lagi. Maka penamaan host yang menggunakan file hosts (etc/hosts)
diganti dengan sistem penamaan terdistribusi yang dinamakan DNS, tabel penamaan
terdistribusi tersimpan didalam file (/etc/hosts.equiv). DNS mengacu ke referensi model
DOD pada Lapisan Process/Application.
Jaringan Microsoft Windows
Microsoft windows networking adalah sebuah antarmuka pemrograman aplikasi yang
disebut dengan NetBIOS (Network Basic Input/Output System) di atas protokol TCP/IP.
TCP mengacu ke referensi model OSI pada Lapisan Transport, sedangkan IP mengacu ke
referensi model OSI pada Lapisan Network.
1. Pemetaan Nama NetBIOS
Registrasi adalah proses untuk mendapatkan nama NetBIOS yang valid untuk sebuah
komputer dalam suatu jaringan, sedangkan resolusi adalah proses untuk mendapatkan
informasi IP Address dari informasi nama NetBIOS yang dimiliki oleh sebuah komputer.
NetBIOS over TCP/IP (NetBT) menggunakan beberapa metode untuk memetakan nama
NetBIOS ke dalam IP Address, yaitu:
1.1. Broadcast Subnet Lokal (IP Subnet Broadcast)
Pada metode ini komputer yang akan menggunakan nama NetBIOS akan
mengeluarkan pesan broadcast ke seluruh komputer yang berada pada subnet yang sama.
Dan metode ini adalah cara yang paling mudah dalam implementasinya karena tidak
memerlukan setting khusus atau server tertentu, namun proses ini sangat memboroskan
bandwidth karena terlalu banyak lalu lintas broadcast yang dipakai.
1.2. NetBIOS Name Server
Pada metode ini digunakan sebuah server yang tugasnya menjawab pertanyaanpertanyaan
yang menyangkut pemetaan nama NetBIOS. Penggunaan metode ini tentu
saja akan sangat menghemat bandwidth, karena lalu lintas komunikasi hanya berlangsung
antara name server dengan komputer yang memerlukan resolusi nama NetBIOS. Selain
itu, penggunaan protokol TCP/IP dalam melakukan komunikasi dengan name server
memungkinkan jangkauan yang lebih luas tidak hanya sebatas satu subnet LAN.
1.3. File Lmhosts dan Hosts
Pada metode ini digunakan file database statik yang diisikan di masing-masing
komputer yang akan melakukan resolusi nama NetBIOS.
yang biasa dipakai, yaitu:
1. File lmhosts, yang berisi data pemetaan nama NetBIOS ke IP Address.
2. File hosts, yang berisi data pemetaan hostname ke IP Address.
Kedua file tersebut harus kita isi secara manual yang berisi informasi pemetaan
nama ke IP Address. Metode ini hanya sesuai, jika jaringan tidak terlalu besar dan jarang
terjadi penambahan komputer. Jika jaringan cukup besar, kita akan mengalami kesulitan
dalam mengelola kedua file tersebut. Secara default, file yang digunakan sebagai
database untuk memetakan nama NetBIOS ke IP Address pada komputer Windows
adalah lmhosts. Beberapa sistem operasi memperbolehkan penggunaan file hosts untuk
memetakan nama NetBIOS ke IP Address. Pada Windows XP file lmhosts dan file hosts
terletak pada direktori \windows\system32\drivers\etc\.
0 comments:
Post a Comment