loading...
Thursday, December 25, 2008

December 25, 2008

Jaringan Unix

Sistem operasi Unix tidak dapat dilepaskan dari teknologi Internet dan protokol

TCP/IP. Sejak awal perkembangannya, TCP/IP sudah berkaitan erat dengan sistem

operasi Unix, karena pada saat dikembangkan protokol TCP/IP, sebagian besar komputer

yang digunakan untuk riset pada saat itu adalah komputer berbasis platform Unix.

1. Protokol TCP/IP

Unix menggunakan protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet

Protocol) secara native untuk melakukan komunikasi antara komputer Unix dengan PC

Laptop/Desktop. Unix juga mendukung sangat banyak aplikasi yang berjalan di atas

protokol TCP/IP, yaitu aplikasi FTP untuk transfer file. Sedangkan Telnet untuk remote

login, SSH untuk remote login secara terenkripsi, SMTP untuk pengiriman email, HTTP

untuk web browsing. TCP mengacu ke referensi model DOD pada Lapisan Host-To-

Host, sedangkan IP mengacu ke referensi model DOD pada Lapisan Internet.

2. Nama Layanan (Name Service)

Konsep nama layanan memusatkan, menyediakan dan membagi informasi di dalam

jaringan. Ada dua tipe nama layanan (name service) yang umum dan sering dipakai

dalam sistem jaringan pada Unix, yaitu: DNS (Domain Name System) dan NIS (Network

Information Service).

2.1. NIS (Network Information Service)

NIS (Network Information Service) adalah layanan yang menyediakan informasi

kepada seluruh workstation/client yang ada di jaringan. Informasi yang umumnya

didistribusikan oleh NIS adalah:

1. Informasi tentang nama-nama user, password dan home direktori.

2. Informasi group.

3. Informasi file-file konfigurasi lain yang dapat dipakai bersama, daftar layanan dan

sebagainya.

2.2. DNS (Domain Name System)

Untuk penamaan host pada sistem Unix menggunakan teknik tabel host, yaitu

menuliskan pasangan hostname dan IP Address ke dalam sebuah file hosts (/etc/hosts).

Jika ada komputer baru yang ditambahkan pada jaringan, administrator jaringan harus

menambahkan database hostname dan IP Address untuk komputer baru tersebut ke dalam

file hosts (/etc/hosts) pada server.

Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah hostname, penggunaan file tunggal ini

tidak memungkinkan lagi. Maka penamaan host yang menggunakan file hosts (etc/hosts)

diganti dengan sistem penamaan terdistribusi yang dinamakan DNS, tabel penamaan

terdistribusi tersimpan didalam file (/etc/hosts.equiv). DNS mengacu ke referensi model

DOD pada Lapisan Process/Application.

Jaringan Microsoft Windows

Microsoft windows networking adalah sebuah antarmuka pemrograman aplikasi yang

disebut dengan NetBIOS (Network Basic Input/Output System) di atas protokol TCP/IP.

TCP mengacu ke referensi model OSI pada Lapisan Transport, sedangkan IP mengacu ke

referensi model OSI pada Lapisan Network.

1. Pemetaan Nama NetBIOS

Ada dua proses dalam pemetaan nama NetBIOS yaitu registrasi dan resolusi.

Registrasi adalah proses untuk mendapatkan nama NetBIOS yang valid untuk sebuah

komputer dalam suatu jaringan, sedangkan resolusi adalah proses untuk mendapatkan

informasi IP Address dari informasi nama NetBIOS yang dimiliki oleh sebuah komputer.

NetBIOS over TCP/IP (NetBT) menggunakan beberapa metode untuk memetakan nama

NetBIOS ke dalam IP Address, yaitu:

1.1. Broadcast Subnet Lokal (IP Subnet Broadcast)

Pada metode ini komputer yang akan menggunakan nama NetBIOS akan

mengeluarkan pesan broadcast ke seluruh komputer yang berada pada subnet yang sama.

Dan metode ini adalah cara yang paling mudah dalam implementasinya karena tidak

memerlukan setting khusus atau server tertentu, namun proses ini sangat memboroskan

bandwidth karena terlalu banyak lalu lintas broadcast yang dipakai.

1.2. NetBIOS Name Server

Pada metode ini digunakan sebuah server yang tugasnya menjawab pertanyaanpertanyaan

yang menyangkut pemetaan nama NetBIOS. Penggunaan metode ini tentu

saja akan sangat menghemat bandwidth, karena lalu lintas komunikasi hanya berlangsung

antara name server dengan komputer yang memerlukan resolusi nama NetBIOS. Selain

itu, penggunaan protokol TCP/IP dalam melakukan komunikasi dengan name server

memungkinkan jangkauan yang lebih luas tidak hanya sebatas satu subnet LAN.

1.3. File Lmhosts dan Hosts

Pada metode ini digunakan file database statik yang diisikan di masing-masing

komputer yang akan melakukan resolusi nama NetBIOS. Ada dua nama file database

yang biasa dipakai, yaitu:

1. File lmhosts, yang berisi data pemetaan nama NetBIOS ke IP Address.

2. File hosts, yang berisi data pemetaan hostname ke IP Address.

Kedua file tersebut harus kita isi secara manual yang berisi informasi pemetaan

nama ke IP Address. Metode ini hanya sesuai, jika jaringan tidak terlalu besar dan jarang

terjadi penambahan komputer. Jika jaringan cukup besar, kita akan mengalami kesulitan

dalam mengelola kedua file tersebut. Secara default, file yang digunakan sebagai

database untuk memetakan nama NetBIOS ke IP Address pada komputer Windows

adalah lmhosts. Beberapa sistem operasi memperbolehkan penggunaan file hosts untuk

memetakan nama NetBIOS ke IP Address. Pada Windows XP file lmhosts dan file hosts

terletak pada direktori \windows\system32\drivers\etc\.

0 comments:

Post a Comment