Teknik Pengkabelan
Beberapa macam jalur komunikasi dapat digunakan sebagai media transmisi atau
pembawa sinyal data (berupa kabel) sistem jaringan.
1. Twisted Pair Cable
Terdapat dua jenis twisted pair cable yaitu shielded (memiliki selubung pembungkus)
dan unshielded (tidak memiliki selubung pembungkus). Biasanya, menggunakan
shielded model RJ-11 atau unshielded RJ-45 untuk koneksi.
2. Coaxial Cable
Thick Coaxial dikenal dengan nama 10-Base-5 menggunakan kabel RG-8, Thin
Coaxial lebih dikenal dengan sebutan 10-Base-2 menggunakan kabel RG-58 dan
dapat diimplementasikan ke topologi bus dan ring.
3. Fiber Optic
Media ini masih relatif mahal dan lebih sukar penggunaannya. Pengiriman data
dengan menggunakan fiber optic dapat mencapai kecepatan lebih dari 100Mbs, tidak
terpengaruh oleh lingkungan yang menimbulkan noise sehingga dapat dikatakan
‘error free’.
4. Wireless
Setiap workstation dapat berhubungan dengan media tanpa kabel seperti gelombang
radio atau infra-merah.
B. Protokol Jaringan
a) Pengertian Dan Jenis Protokol
Protokol didefenisikan sebagai prosedur dan pengaturan sejumlah operasi peralatan
komunikasi data. Dalam komunikasi data, aturan-aturan meliputi cara membuka
hubungan, mengirimkan paket data, mengkonfirmasi jumlah data yang diterima dan
meneruskan pengiriman data. Terdapat beberapa jenis protokol yang sering digunakan
untuk mengimplementasi sebuah jaringan.
1. TCP/IP
Transmission Control Protocol/Internet Protocol merupakan protokol yang digunakan
untuk jaringan internet. Protokol ini juga digunakan pada sistem operasi Unix-Linux.
2. IPX atau SPX
Internetwork Packet eXchange atau Sequence Packet eXchange merupakan jenis
protokol yang digunakan oleh Novell Netware yang pengaplikasiannya sering
digunakan untuk multiplayer game dan juga menggunakan Direct Cable Connection.
3. - NetBIOS
Network Basic Input-Output System merupakan jenis protokol yang digunakan oleh
Microsoft untuk mengimplementasikan Local Area Network manager.
- NetBEUI
NetBIOS Extended User Interface yaitu versi terbaru dari NetBIOS, suatu program
yang mengatur komunikasi komputer pada LAN. NetBEUI merestrukturisasi frame
format (informasi dalam transmini data) yang sebelumnya tidak diatur oleh NetBIOS.
4. BOOTP
Bootstrap Protocol adalah protokol yang digunakan untuk proses boot dari diskless
workstation. Dengan protokol bootstrap ini, suatu alamat IP dapat diberikan ke suatu
peralatan di jaringan.
5. DHCP
Dynamic Host Configuration Protocol kelanjutan dari protokol bootstrap, DHCP yang
dapat memberikan alamat IP secara otomatis ke suatu workstation yang menggunakan
protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client server, dimana DHCP server
menyediakan suatu kelompok alamat IP yang dapat diberikan pada suatu DHCP
client.
b) TCP/IP Dan Subneting
Fungsi TCP adalah mengontrol alur data dan memegang peranan dalam pengiriman
paket data, termasuk apabila terjadi kerusakan data saat pengiriman berlangsung. IP
berfungsi untuk mengalamatkan dan meneruskan paket data diterima secara sempurna di
tujuan. IP terdiri dari 32 bit, 8 bit pertama menyatakan sebuah network, sedangkan 24 bit
lainnya sebagai alamat host sebuah network.
TCP/IP merupakan sekumpulan standar mekanisme kerja jaringan, sehingga software
dan hardware dari berbagai vendor yang berbeda dapat berfungsi dan dijalankan. TCP/IP
adalah sebuah open system dan menjadi dasar format untuk World Wide Internet sebuah
jaringan yang luas dikenal dengan Wireless Area Network.
Protokol atau aturan-aturan ini tidak hanya berlaku pada Unix, tetapi juga dapat
digunakan pada sistem operasi Windows, Linux, Macintosh dan semua sistem operasi
yang mendukung jaringan internet.
0 comments:
Post a Comment