loading...
Tuesday, January 20, 2009

January 20, 2009
**************************Qt*********************************************
Seri tulisan ini mencoba menghantarkan topik seputar pemrograman aplikasi GUI di Linux dengan menggunakan Qt. Untuk itu, diasumsikan bahwa pembaca telah memahami C++, pemrograman berorientasi objek (OOP), dan tidak asing dengan GNU C/C++ Compiler untuk pengembangan aplikasi Unix. Sebagai gambaran kasar, mula-mula akan diulas dahulu mengenai penggunaan Qt dan kelak akan perlahan-lahan menuju KDE.

Membangun aplikasi berbasis GUI di Unix mengharuskan penggunaan Application Programming Interface (API) dari X Window. Bertahun-tahun yang silam, hanya API ini yang tersedia. Tidak heran bahwa API yang lengkap namun relatif ekstensif dan berat menyebabkan tidak semua programmer mempunyai cukup energi untuk mempelajarinya. Dus, mengembangkan aplikasi untuk X bukanlah hal yang menyenangkan bagi tiap orang.

Belakangan muncul toolkit yang memang dirancang untuk memudahkan pembuatan aplikasi dengan bertindak selaku lapis abstraksi, selain juga untuk memicu upaya konsistensi look-and-feel antara satu program dengan program lainnya. Dengan menggunakan toolkit, API X Window yang rumit menjadi disembunyikan melalui sekumpulan fungsi-fungsi yang lebih sederhana. Lebih jauh, setelah kehadiran toolkit, muncul pula desktop environment seperti CDE, KDE, dan GNOME yang meningkatkan derajat abstraksi pengembangan aplikasi menjadi lebih dari sekedar user interface semata.

Qt adalah toolkit yang digunakan untuk membangun aplikasi berbasis GUI di Unix. Qt dikembangkan oleh Trolltech [1] dan menjadi fondasi untuk K Desktop Environment (KDE), selain juga telah dipergunakan dalam berbagai aplikasi komersial. Qt digolongkan sebagai software open-source karena dilisensi dual: dengan General Public License (GPL) dan Qt Public License (QPL). Khusus untuk tulisan ini, yang akan dibahas adalah Qt versi 2.x.

Qt dirancang untuk pengembangan aplikasi dengan C++. Oleh karenanya, Qt berisi sekumpulan kelas-kelas yang tinggal dimanfaatkan saja, mulai dari urusan antarmuka (user interface), operasi input ouput, networking, timer, template library, dan lain-lain. Qt mendukung penuh Unicode (mulai versi 2.0) sehingga urusan internationalization (I18N) dan encoding teks bukan menjadi masalah. Walaupun merupakan free software, Qt terbukti stabil dan lengkap. Dibandingkan toolkit lain, Qt juga mudah untuk dipelajari dan dipersenjatai dengan dokumentasi dan tutorial yang ekstensif dan rinci.

Untuk dapat mempelajari Qt, syarat utama adalah tersedia Qt pada sistem Anda. Bila tidak, maka Qt bisa didownload terlebih dahulu dari situs web Qt di Trolltech.com. Selanjutnya, Anda bisa mengikuti instruksi yang diberikan untuk melakukan compile dan instalasi. Qt dirancang cocok untuk digunakan di lingkungan Unix, oleh karenanya Anda seharusnya tidak akan menemui hambatan dalam proses kompilasi.

Cara lain yang lebih menghemat waktu dan tenaga (dan juga bandwidth) adalah dengan mengambil Qt yang sudah dipaket dalam RPM atau DEB. Tentunya paket yang diambil harus sesuai dengan distribusi Linux yang digunakan. Lokasi paling gampang untuk memperoleh Qt versi RPM adalah pada server FTP untuk KDE 2, hal ini karena Qt 2.x selalu tersedia bersama KDE [2].

0 comments:

Post a Comment